Sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 33.320 jiwa. Dari 2.765.840 jiwa pada September 2020 menjadi 2.732.510 jiwa pada Maret 2021. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemiskinan selama periode September 2020-Maret 2021, antara lain, situasi pandemi Covid-19 di Jatim masih terjadi.
Selama bulan Maret 2021, di Jatim tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 10.099 kasus, sedikit lebih banyak dibandingkan tambahan kasus terkonfirmasi positif selama September 2020 yang sebanyak 10.012 kasus.
Selanjutnya, selama periode September 2020-Maret 2021 terjadi inflasi umum sebesar 1,36%. Selama periode September 2020-Maret 2021 beberapa komoditi makanan juga mengalami perubahan indeks harga konsumen (IHK). Komoditi beras mengalami penurunan sebesar 0,25% serta gula pasir turun 1,40%.
Sementara itu, terjadi kenaikan harga untuk komoditi seperti cabai rawit sebesar 307,30%, cabai merah 85,03%, bawang putih 9,09%, bawang merah 21,89%, telur ayam ras naik 4,54 persen serta daging ayam ras 9,28%. Di sisi lain, indeks upah buruh tanaman pangan mengalami kenaikan 1,44%.Yakni, dari 109,60 pada September 2020 menjadi 111,18 pada Maret 2021. (TYO)