Kebijakan peniadaan mudik pada periode Idul Fitri 2020, kata Prof Wiku, nyatanya tidak cukup untuk menekan pergerakan penduduk, penurunan kasus yang terjadi bertahan 13 minggu membuat aktivitas dan mobilitas masyarakat kembali meningkat. “Mobilitas di pusat belanja naik mencapai 34,4%, di taman naik hingga 20,43%, serta di tempat ritel dan rekreasi sebesar 1,4%.”
Prof Wiku menambahkan bahwa angka mobilitas yang tinggi bersamaan dengan munculnya varian Delta yang lebih mudah menular menyebabkan kenaikan kasus secara signifikan selama 9 Minggu pasca Idul Fitri. “Kenaikan kasus ini mencapai 13 kali lipat dari titik kasus terendah pasca lonjakan pertama.”
“Saat ini ledakan kasus Indonesia telah berhasil ditangani di saat banyak negara lain menghadapi kenaikan kasus signifikan, jumlah kasus di Indonesia terus menurun dan aktivitas sosial ekonomi kembali dibuka,” tambahnya. (NDA)