Menurut Teten, untuk menghasilkan wirausahawan baru, nantinya tidak lagi dilakukan pelatihan-pelatihan yang sporadis, tetapi akan dikembangkan pendekatan inkubasi dengan melakukan kerja sama dengan inkubator swasta dan perguruan tinggi.
Di tahun 2021 ini, Deputi Kewirausahaan memiliki target rasio kewirausahaan Indonesia mencapai 3,55% dan menfasilitasi 10.000 wirausaha baru. Masing-masing 1.500 prioritas nasional, 8.500 kolaborasi dengan stakeholder, serta 900 perusahaan perintis teknologi.
Upaya tersebut menyasar lulusan SMA, perguruan tinggi, dan usia tertentu. Program tersebut juga memiliki basis kawasan, mulai dari basis wilayah, perguruan tinggi, pondok pesantren, hingga komunitas usaha/sentra.
"Indikator tersebut tentunya akan tercapai melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak," pungkasnya. (RAMA)