Meski begitu, lanjut Arcandra, harga minyak mentah dunia masih dipengaruhi oleh kemampuan dunia dalam mengontrol Covid-19, termasuk varian Omicron. Jika dunia berhasil menjinakkan virus maka harga minyak tetap bercokol di kisaran USD65 sampai USD80 per barel.
"Namun, jika pandemi tidak terkontrol hargs minyak bisa turun di bawah USD 65 per barel. Ini disebabkan turunnya permintaan akan minyak," tutupnya.
Sebelumnya, Harga minyak di Asia melemah di perdagangan Senin (10/1). Penurunan harga dipicu kekhawatiran kasus varian virus corona Omicron yang meningkat pesat akan menghantam aktivitas ekonomi. Meski demikian, kerugian tertahan oleh gangguan pasokan di Kazakhstan dan Libya. (TYO)