Pernyataan Faisal dikuatkan laporan keuangan PLN dan sejumlah BUMN. BRI dan Bank Mandiri punya aset masing-masing Rp1.387 triliun dan Rp1.001 triliun. Sementara Pertamina Rp984 triliun. Ada pun Aset BNI dan BTN masing-masing bernilai Rp709 triliun dan Rp297 triliun. BUMN lain beraset total di bawah PLN, Pertamina, dan empat bank pemerintah tersebut.
Investasi PLN, lanjut Faisal, bisa lebih besar dari utang karena sumber dananya tidak hanya pinjaman. Sebagian investasi PLN didanai dari kas internal dan penambahan modal. Investasi dari kas internal dimungkinkan karena PLN masih mencatatkan keuntungan.
Dia mengapresiasi tata kelola keuangan PLN yang tetap untung meski harga listrik tidak naik sejak 2017. Padahal, sumber pendapatan PLN hanya dari menjual daya. "Ongkos naik terus, harga tidak boleh dinaikan," tuturnya.
Pendapatan PLN bisa naik karena jumlah pelanggan memang bertambah dari 61 juta menjadi 79 juta. Meski menambah pendapatan, peningkatan pelanggan juga menaikkan biaya produksi. Sebab, semakin banyak pelanggan harus dilayani. "Penyambungan kabel, penyediaan energi primer, semua butuh biaya," kata dia.
(SANDY)