Pembayaran bunga saja, sambung dia, bisa 400-500% dibandingkan anggaran pendidikan nasional. Jadi, menurut Didik, justifikasi seperti itu salah, harus dikontrol. Belum termasuk utang BUMN yang tercatat Rp2.100 triliun.
"Sehingga itu utang pemerintah digabung dengan BUMN bisa mencapai Rp9.000 triliun, tapi itu masih underestimate, karena utang Pertamina dan PLN saja sudah hampir Rp1.000 triliun, jadi kita punya beban yang sangat besar dan peninggalannya nanti sangat berat setelah Presiden Joko Widodo untuk presiden berikutnya. Siap-siap menanggung beban utang yang sangat berat," tandasnya. (TYO)