sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Vaksin Covid-19 mRNA Akhirnya Miliki Izin Penggunaan Darurat di Indonesia

Economics editor Muhammad Sukardi
30/09/2022 13:11 WIB
Vaksin dengan platform mRNA tersebut siap diproduksi di PT Etana dan menjadi vaksin mRNA pertama yang diproduksi di dalam negeri.
Vaksin Covid-19 mRNA Akhirnya Miliki Izin Penggunaan Darurat di Indonesia (FOTO:MNC Media)
Vaksin Covid-19 mRNA Akhirnya Miliki Izin Penggunaan Darurat di Indonesia (FOTO:MNC Media)


IDXChannel - Vaksin Covid-19 AWcorna yang didaftarkan PT Etana Biotechnology Indonesia (PT Etana) dan dikembangkan oleh Abogen-Yuxi Walvax, China, akhirnya memiliki izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dengan rilisnya EUA dari BPOM pada Jumat, 30 September 2022, artinya vaksin dengan platform mRNA tersebut siap diproduksi di PT Etana dan menjadi vaksin mRNA pertama yang diproduksi di dalam negeri.

"Berdasarkan penilaian kami, vaksin AWcorna sudah siap diproduksi di Indonesia. Selain karena efikasinya yang baik, keamanan vaksin dan mutu produksi pun telah sesuai dengan standar Internasional," papar Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam konferensi pers virtual, Jumat (30/9/2022).

Dengan keluarnya EUA vaksin AWcorna ini juga sekaligus memberitahu kepada dunia bahwa Indonesia sangat kompeten untuk memproduksi vaksin dengan platform mRNA, tak hanya vaksin Covid-19 saja.

Efikasi vaksin AWcorna sendiri diketahui sebesar 83,58 persen. Bahkan, pengujian terhadap varian Covid-19 Omicron dilakukan oleh peneliti dan diketahui efikasinya melawan Omicron sebesar 71,71 persen.

Keamanan vaksin pun terjamin. "Vaksin dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping tergolong ringan dengan gejala paling sering adalah demam, nyeri di lokasi suntikan, fatigue, sakit kepala, dan bengkak. Tidak ada kematian yang dilaporkan," papar Penny.

Dijelaskan juga bahwa vaksin AWcorna direkomendasikan untuk penyuntikan primer. Tak hanya itu, vaksin ini pun boleh diberikan sebagai vaksin booster secara heterolog (vaksin sebelumnya boleh Sinovac atau Sinopharm).

"Vaksin mRNA ini diberikan kepada populasi berusia 18 tahun ke atas, dengan dosis 2 kali suntikan, intervalnya 28 hari," tambah Penny.


(SAN)

Advertisement
Advertisement