sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Varian BA.4 dan BA.5 Lebih Menular, Dokter Paru Sebut Masa Inkubasi 1-3 Hari

Economics editor Kevi Laras
12/06/2022 17:45 WIB
Kehadiran varian BA.4 dan BA.5 masih belum dipahami baik oleh masyarakat, yang mana lebih menular dari varian sebelumnya.
Kehadiran varian BA.4 dan BA.5 masih belum dipahami baik oleh masyarakat, yang mana lebih menular dari varian sebelumnya.
Kehadiran varian BA.4 dan BA.5 masih belum dipahami baik oleh masyarakat, yang mana lebih menular dari varian sebelumnya.

IDXChannel - Kehadiran varian BA.4 dan BA.5 masih belum dipahami baik oleh masyarakat, yang mana lebih menular dari varian sebelumnya. Menurut  Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) jika BA.4 dan BA.5 lebih menular dari varian Omicron (BA.2).

Dengan masa inkubasi sekitar 1-3 hari, varian ini bisa menginfeksi siapa pun. Pasien akan mengalami gejala, seperti varian Omicron sebelumnya yaitu demam, flu atau batuk, dll.

Dia pun berpesan agar masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan, sebab recovery pasca terinfeksi varian BA.4 atau BA.5 lebih cepat. 

"Masa inkubasinya cepat 1-3 hari langsung bergejala, tapi nggak perlu khawatir karena recoverynya juga cepat. Para ahli pada sepakat bahwa laporan-laporan dari berbagai negara kalau gejalanya hampir sama, dianggap lebih menular dari BA.2," ujar dr Erlina dalam webinar Waspada Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 dalam Masa Transisi Menuju Endemi, Minggu (12/6/2022)

Lebih lanjut, ia mengatakan turunan dari Omicron (BA.4 dan BA.5) mampu mengelabuhi sistem kekebalan tubuh (imunitas) atau escape imunitas. Sehingga dia menyarankan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

Dia juga menjelaskan jika salah satu dari kasus varia BA.4 dan BA.5 di Indonesia mengalami gejala berat. Yang diketahui transmisi lokal dari Jakarta, ternyata belum melakukan vaksin dosis ketiga atau booster.

"Ini satu-satunya (pasien) mengalami gejala lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen," jelas dr Erlina

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Andani Eka Putra, M. Sc. Tenaga Ahli Kementrian Kesehatan RI menjelaskan bila anak-anak berkemungkinan bisa tertular. Sebab berdasarkan data anak yang sudah vaksin sebanyak sekitar 70 persen sudah terinfeksi Covid-19.

"Dari data vaksinasi anak sudah 70 persen terinfeksi, bahkan orang tua tidak tahu anaknya sakit dan si anak tidak mengalami apa-apa. jadi anak-anak itu bisa terpapar dan umumnya ringan," ungkapnya. 

(NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement