Hal tersebut menjelaskan juga mengapa varian Lambda bisa tetap ada sekalipun banyak orang sudah divaksin di negara-negara yang melaporkan kasus.
"Mengingat varian ini telah menyebar dengan cepat di Peru, Ekuador, Chili, dan Argentina, kami percaya bahwa varian Lambda memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi variant of concern (VOC)," pernyataan peneliti di akhir hasil studi.
"Salah satu alasan mengapa sulit untuk memahami ancaman varian Lambda adalah karena dia memiliki serangkaian mutasi yang tak biasa," terang Jeff Barrett, direktur Inisiatif Genomik Covid-19 di Wellcome Sanger Institute di Inggris. (NDA)