‘'Bandingkan dengan baterai dari energi surya yang USD12 sen per kWh, jelas geothermal lebih murah. Sehingga, pemerintah menilai, geothermal punya potensi unik untuk dikembangkan," imbuhnya.
Dia menambahkan, penggunaan geothermal dapat berfungsi untuk menekan impor BBM nasional, mengingat saat ini konsumsi bahan bakar minyak mencapai 1,2 juta barel per hari, dengan 40 persennya berasal dari impor.
Pahala mengatakan, pihaknya mendorong BUMN untuk mengoptimalkan pengembangan geothermal di wilayah kerjanya sendiri. Apalagi, saat ini baru 9 persen wilayah kerja geothermal yang berproduksi dengan kapasitas hanya 1.900 MW.
"Kita masih punya potensi 19 GW, kita dorong bagaimana agar Pertamina Geothermal Energy mengembangkan area geothermal,’" tukasnya.
Saat ini, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengelola 15 wilayah kerja dengan kapasitas 1.877 MW, dengan rincian 672 MW dioperasikan sendiri dan 1.205 MW merupakan kontrak operasi bersama. Untuk meningkatkan pemanfaatan panas bumi, saat ini PGE sedang mengembangkan teknologi baru dengan menggunakan binary cycle.