Warga Jakarta Tak Lagi Konsumsi Air Tanah di 2030

IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) membangun 3 SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) dengan kapasitas 9.254 liter/detik untuk melayani 100% kebutuhan air perpipaan warga Jakarta pada 2030.
Sehingga konsumsi air tanah masyarakat Jakarta bisa berkurang. Diketahui bahwa pada 2030 sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah diratifikasi sebagai target di dalam RPJMN Pemerintah Pusat dan RPJMD Pemprov DKI Jakarta, PAM JAYA yang merupakan BUMD dari PEMPROV DKI Jakarta harus mampu menyediakan suplai tambahan sebanyak 11.150 liter per detik.
Selain itu tambahan infrastruktur distribusi yang mencakup 35% wilayah pelayanan baru untuk perpipaan ke +/- 1 juta tambahan pelanggan baru di tahun 2030.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan untuk menjawab kebutuhan air warga DKI Jakarta, Kementerian PUPR akan membangun 3 SPAM Regional.
Meliputi SPAM Regional Jatiluhur I berkapasitas 4.000 liter/detik yang akan menambah 13% layanan, SPAM Karian - Serpong berkapasitas 3.200 liter/detik menambah 10% layanan dan SPAM Juanda II berkapasitas 2.054 liter/detik yang menambah 7% layanan.
"Mudah-mudahan pada 2030 semua penduduk di DKI Jakarta bisa kita layani dengan air minum perpipaan. Sehingga harapan kita semua untuk bisa mengendalikan pemanfaatan air tanah bisa kita laksanakan,” kata Menteri Basuki," ujar Menteri Basuki dalam konferensi persnya, Senin (3/1/2022).
Menteri Basuki menambahkan disamping sebagai pemenuhan air minum masyarakat Jakarta, pembangunan SPAM ini juga dapat mencegah tegelamnya Jakarta. Sebab penyerapan air tanah yang begitu besar, sangat berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah.
"Dengan terbangunnya 3 (tiga) SPAM Regional tersebut, diharapkan dapat menambah kapasitas suplai air minum Provinsi DKI Jakarta sebesar 9.254 liter per detik yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan sebesar 30%," pungkas Menteri Basuki.
(SANDY)