"Kalau dunia dan Indonesia ekonomi tetap stabil, PHK mungkin terjadi, tapi tidak besar atau banyak. Kalau ekonomi memburuk, maka PHK secara kualitas dan kuantitas juga akan terjadi secara lebih besar dibanding 2022," ujarnya.
Seperti diketahui, pada tahun ini, sudah banyak perusahaan rintisan atau startup yang melakukan PHK khususnya startup digital mulai dari Ruangguru, Shopee hingga Tokopedia. Tak hanya menghantam startup, badai PHK juga menerjang industri padat karya.
Berdasarkan laporan dari sejumlah asosiasi, beberapa perusahaan yang bergerak di industri padat karya, seperti tekstil sedang mengalami kinerja yang melambat.
Beberapa perusahaan bahkan sudah ada yang memangkas jam kerjanya menjadi 3 hingga 4 hari, yang biasanya 7 hari kerja. Atas kondisi tersebut, banyak tenaga kerja yang juga terdampak PHK.
(FAY)