Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan angka kematian di atas seharusnya jadi alarm kesadaran yang mendorong negara-negara di dunia untuk berinvestasi lebih banyak dalam kemampuan afar bisa meredam situasi keadaan darurat kesehatan di masa depan.
Ahli penyakit menular Yale School of Public Health, Albert Ko mengatakan estimasi angka yang disebutkan oleh WHO tersebut merupakan hal penting untuk dijadikan sebagai salah satu pondasi agar di masa depan, dunia bisa lebih siap dalam menghadapi pandemi.
“Ini mungkin tampak seperti latihan menghitung kacang, tetapi angka dari WHO ini sangat penting untuk memahami bagaimana kita harus memerangi pandemi di masa depan dan terus menanggapi pandemi ini,” ujar dokter Albert Ko. (TYO)