Di samping itu, Xi memiliki strategi "sirkulasi ganda" dalam mengelola perdagangan luar negeri dan industri dalam negerinya.
Strategi ini mengandalkan permintaan pasar domestik dan mengembangkan inovasi untuk mengembangkan ekonomi China, sementara di sisi lain China juga mempertahankan pasar dan investor asing sebagai cadangan untuk menopang pertumbuhan.
Xi menggelontorkan banyak dana untuk meningkatkan produktifitas pabrik lokal, terutama di bidang semikonduktor. Strategi itu membuat investor asing dan pemerintah asing skeptis terhadap Xi dan menuduh cara itu merupakan strategi untuk menggeser barang impor dengan barang buatan China.
Namun PKC membantah hal tersebut. PKC mengatakan mereka tetap membuka dan menyambut perusahaan dan produk impor.
Data menunjukkan bahwa impor yang diterima China stagnan pada tahun ini, sementara ekspor barang ke luar China naik drastis. Hal ini menghasilkan surplus yang sangat besar bagi China, bahkan surplus terbesar yang pernah ada di dunia. Keberhasilan China dalam bersaing secara global menopang perekonomian China saat ini.
Langkah Xi ke depan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perekonomian global. Perusahaan raksasa seperti General Motors dan Apple yakin jika China merupakan tempat yang tepat untuk memproduksi barang secara massal dan sebagai potensi pasar yang terus mengalami peningkatan.
Namun, ketegangan China dengan Taiwan membuat perusahaan besar mencari negara lain sebagai tempat produksi dan sebagai target pasar. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro