IDXChannel - Sejumlah mantan atlet sepakbola yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengeluh permasalahannya mulai dari jaminan hari tua hingga jaminan kesehatan kepada Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Wakil Presiden Komite Eksekutif APPI, Andritany Ardhiyasa mengatakan, kehidupan para atlet sepak bola saat ini sangat memprihatinkan akibat berhentinya kompetisi sepak bola sebagai buntut pandemi Covid-19.
”Alhamdulillah, 27 Agustus lalu, sepak bola kembali dan semangat sepak bola ada lagi,” ujar Andritany, Rabu (1/9/2021).
Mantan penjaga gawang Timnas Indonesia itu menyampaikan risiko pesepakbola setelah pensiun, dimana, banyak diantara mereka yang kurang beruntung dan tidak memiliki penghasilan tetap.
”Ketika di puncak karir mereka dielu-elukan, disanjung-sanjung, tapi ketika sudah pensiun banyak sekali yang saat ini, banyak yang cuma menjual teh botol atau menjual makanan-makanan ringan. Dari situ kita melihat seorang atlet ini ketika pensiun ini kok seperti tidak diperhatikan oleh negara,” katanya.
Bahkan, penjaga gawang yang ikut mengantarkan Timnas U-23 meraih medali perak di ajang SEA Games 2011 mengatakan, ada atlet yang saat pensiun terpaksa bekerja sebagai kuli bangunan.
”Faktanya seperti itu, banyak kemarin kita lihat, ada seorang atlet dayung, dia mendapatkan banyak medali ketika aktif, tapi sata ini mereka hanya menjadi kuli bangunan, itu kan sangat prihatin,” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah bisa memberikan solusi bagi masa depan atlet baik ketika sudah pensiun atau ketika masih menjadi atlet. ”Apakah ada jaminan setelah pensiun diberikan sesuatu untuk si atlet agar bisa menjalankan hidupnya setelah tidak menjadi seorang atlet. Risiko terbesar kita adalah cedera. Itu bisa mengakhirkan atau membuat karir kita terpuruk. Banyak klub di Indonesia yang pemainnya belum tercover asuransi. Alhamdulillah di klub saya sudah tercover BPJS TK,” ungkap dia.
Menanggapi berbagai keluhan itu, Muhaimin mengaku sangat terpanggil untuk menjadi bagian dari perjuangan para atlet. Menurutnya, ada tiga hal yang harus dilakukan.
Pertama, dalam jangka pendek DPR bersama pemerintah akan melakukan langkah-langkah spesifik untuk memberikan perlindungan bagi para mantan atlet.
”BPJS dan Pemda juga bisa ikut terlibat agar bagaimana segera ada perlindungan yang memadai dan perlindungan yang baik para atlet, khususnya sepak bola,” tutur Muhaimin.
Kedua, dia akan menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo agar segera ikut campur tangan dalam mengatasi persoalan yang dihadapi para atlet. ”Supaya lebih cepat. Menko PMK sebenarnya bisa, tapi lebih efektif kalau Presiden. Saya bisa bantu sampaikan ke Presiden supaya ada perhatian konkret, tidak retorik,” ujar dia.
ketiga, harus ada perangkat untuk melindungi para atlet, baik berupa Undang-Undang (UU) atau aturan-aturan lainnya. ”Saya kira tidak sulit karena komitmen DPR tinggi terhadap atlet,” katanya.
(SANDY)