sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Demi Kembangkan Metaverse, Facebook Rela Rogoh Rp709 Triliun

Ecotainment editor Mohammad Yan Yusuf
30/12/2021 11:13 WIB
Demi mengembangkan potensi dan pengembangan dari Metaverse, Facebook rela merogoh kocek hingga USD50 juta atau Rp709 triliun.
Demi Kembangkan Metaverse, Facebook Rela Rogoh Rp709 Triliun. (Foto: MNC Media)
Demi Kembangkan Metaverse, Facebook Rela Rogoh Rp709 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Demi mengembangkan potensi dan pengembangan dari Metaverse, Facebook rela merogoh kocek hingga USD50 juta atau Rp709 triliun. Dari investasi itu, Facebook akan merekrut 10 ribu karyawan baru dari Uni Eropa untuk mengembangkan teknologi ini.

"Metaverse memiliki potensi untuk membantu membuka akses ke peluang kreatif, sosial, dan ekonomi baru. Dan orang Eropa akan membentuknya sejak awal," kata Facebook dalam sebuah posting blog, dilansir di BBC tak lama setelah konfersi tahunan Facebook Connect yang diselenggarakan secara virtual pada akhir Oktober 2021.

Dipilihnya Uni Eropa dibandingkan benua lainnya bukanlah tanpa alasan. Selain dapat mengakses ke pasar konsumen besar, universitas kelas satu dengan talenta berkualitas tinggi menjadi alasan Facebook berinvestasi disana. Untuk memuluskan misinya, CEO sekaligus pendiri Facebook Mark Zuckerberg bahkan mengganti nama perusahaanya menjadi Metaverse.

Pada konfersi tahunan Connect 28 Oktober 2021 lalu, Mark menegaskan ingin menjadikan Metaverse prioritas utama Facebook di masa mendatang. Bentuk keseriusan itu ia mengganti nama perusahaanya menjadi Metaverse yang diumumkan saat konfrensi.

Dipilihnya Uni Eropa dibandingkan benua lainnya bukanlah tanpa alasan. Selain dapat mengakses ke pasar konsumen besar, universitas kelas satu dengan talenta berkualitas tinggi menjadi alasan Facebook berinvestasi di sana.

Selain kualitas manusiannya, Facebook mengatakan membangun Metaverse tidak hanya dilakukan satu perusahaan saja. Seolah memberi sinyal, Facebook mengajak kolaborasi dengan siapapun untuk investasi jangka panjang 10 hingga 15 tahun mendatang.

Tak hanya itu Meta Platforms Inc yang merupakan nama dari Facebook kemudian menyepakati akusisi aset merek dagang bank regional AS Meta Financial Group dengan mahar 60 juta dollar. Keseriusan ini membuka peluang adanya layanan perbankan virtual berbasis meta.

Sudah dilakukan

Dalam artikel yang ditulis Reuters Juli 2021, Mark sendiri mengungkapkan dirinya menginvestasikan besar besaran untuk virtual reality dan augmented reality. Mereka membuat perangkat keras mulai dari headset VR Oculus dan merancang kacamata AR dan perangkat wearble serta membeli beberapa studio game berbasis VR, termasuk BigBox VR untuk mengembangkan.

"Saya yakin Metaverse akan menjadi penerus internet mobile, membuat kelompok produk ini adalah langkah lainnya dalam perjalanan kami," kata Zuckerberg sembari mengatakan tranformasi kedepan Facebook tak lagi menjadi perusahaan media sosial, melainkan Metaverse.

Tak ayal ide cemerlang Mark dituangkan saat konfrensi Connect dilakukan tahun ini. Uji coba virtual sempat dilakukan Facebook. Sejumlah peserta menggunakan melakukan konfrensi secara virtual dengan menggunakan kacamata VR seharga Rp 5-6 juta. Uji coba ini dianggap berhasil dan menarik sejumlah perhatian masyarakat.

Eksperimen metaverse Facebook 

Sukses mempresentasikan pada konferensi, Facebook kemudian kembali bereksperimen membuat kantor berbasis VR yang diberi nama Horizon Workrooms. Melansir dari youtube, Horizon Workrooms menyediakan ruang pertemuan virtual yang dapat digunakan sebagai sarana tatap muka secara online.

Aplikasi ini dioperasikan melalui headset VR Oculus Quest 2 buatan Facebook. Di Horizon Workrooms, partisipan yang berada di ruang rapat virtual akan diilustrasikan dalam bentuk avatar 3D yang tampilannya bisa diubah-ubah sesuai kehendak. 

Saat sesi pertemuan berlangsung, pengguna juga dimungkinkan untuk melakukan video call yang nantinya akan dimunculkan dalam layar presentasi virtual.  Ruangan ini turut menyediakan fasilitas papan tulis yang bisa digunakan untuk menulis materi rapat dengan mengandalkan controller dari Oculus Quest 2.

Tak hanya rapat virtual, Facebook bekerja sama dengan Beat Saber, developer game VR asal Ceko untuk menjadikan Metaverse sebagai konsol game. Salah satunya mengembangkan game legendaris Grand Theft Auto (GTA) bersama dengan beberapa game lainnya.

Di lain sisi, Facebook juga melakukan trobosan dengan berolahraga menggunakan VR. Pengembangan satu set aksesoris baru Active Pack untuk Quest 2 masih dalam tahap.

Olahraga dan pengembangan

Meski demikian, Facebook membocorkan bila paket dalam konsul olahraga ini mencakup pegangan baru controller sentuh supaya tidak selip saat berkeringat dan antarmuka (interface) yang dioptimalkan khusus untuk olahraga. Dalam game nantinya akan ada mode tinju yang ditambahkan dalam Supernatural (studio kebugaran FitXR) dan latihan berat badan (bodyweight exercise) yang dilacak dengan tangan dalam Player 22 untuk melatih atlet profesional dari berbagai bidang olahraga.

Pengujian dan pengembangan juga rencana akan dilakukan pada perangkat headset Quest 2. Selain nantinya memungkinkan untuk bersosialisasi sembari mengakses aplikasi produktivitas, seperti Horizon Workrooms dan Gravity Sketch. Kita bisa login dengan akun khusus untuk bekerja, alih-alih melalui akun Facebook pribadi.

Facebook berencana merilis versi beta tahun ini, lalu meluncurkan fitur penuh di tahun 2023. Selain itu, layanan seperti Slack, Dropbox, Facebook, Instagram, dan lainnya segera bisa diakses di VR, yang dapat diunduh di Quest Store. Kita bisa mengobrol dengan rekan kerja, mengakses file, memperbarui feeds, dan lainnya tanpa harus melepas perangkat VR. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement