IDXChannel - Kesepakatan antara grup rock yang bubar, Pink Floyd, untuk menjual hak atas katalog mereka akhirnya ditutup setelah bertahun-tahun digarap.
Dikutip dari celebritynetworth Sabtu (12/10/2024), dalam kesepakatan yang mencakup rekaman musik, hak atas nama dan rupa band tersebut, anggota Floyd yang masih hidup, serta harta warisan anggota yang telah tiada, telah menutup penjualan dengan Sony Music seharga sekitar USD400 juta.
Dengan begitu banyak artis, baik muda maupun tua, yang memilih untuk membuat kesepakatan untuk hak penerbitan, master rekaman, dan aset lainnya.
Namun, mengapa Pink Floyd butuh waktu lama untuk membuat kesepakatan? Alasan utamanya tampaknya adalah antipati antara Roger Waters dan David Gilmour, yang merupakan penulis lagu utama untuk band tersebut.
Sebagai penulis lagu, Waters dan Gilmour sama-sama mempertahankan hak penerbitan individual atas lirik yang mereka tulis bersama band tersebut.
Penjualan tersebut kabarnya tidak termasuk dalam penjualan bersama meskipun harganya mencapai USD400 juta.
Namun, penjualan tersebut mencakup pendapatan dari penjualan barang dagangan, teater, dan streaming dari berbagai album dan proyek film band tersebut, serta sampul album mereka selama bertahun-tahun.
Selain Waters dan Gilmour, anggota band lainnya yang termasuk dalam kesepakatan tersebut adalah drummer Nick Mason dan ahli waris anggota Floyd yang telah tiada, Richard Wright dan Syd Barrett.
Katalog album Pink Floyd mencakup beberapa album terlaris dalam jajaran album rock klasik, seperti "Dark Side of the Moon," "The Wall," "Wish You Were Here," "Meddle," "Animals," dan banyak lagi. Sedangkan untuk Sony, mereka menambahkan katalog Floyd ke dalam jajaran penjualan katalog besar mereka yang terus bertambah, termasuk Bruce Springsteen, Bob Dylan, dan Queen.
Band tersebut kabarnya telah mencari pembeli selama bertahun-tahun dengan harga yang diinginkan sebesar USD500 juta, dan kesepakatan yang hampir tercapai pada tahun 2022.
Namun, ketegangan antara Waters dan Gilmour menyebabkan penjualan terhenti. Variety menyatakan bahwa pernyataan politik Waters yang blak-blakan dalam beberapa tahun terakhir telah berkontribusi pada Sony dan mendapatkan harga relatif murah sebesar USD400 juta (mereka juga membuatnya kehilangan kontrak rekaman solo baru-baru ini).
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Rolling Stone, Gilmour mengungkapkan keinginannya untuk menutup penjualan hak cipta Pink Floyd bukan hanya demi uang tetapi untuk terbebas dari pengambilan keputusan dan argumen yang terlibat dalam mempertahankannya. Gilmour menyebut kesimpulan itu sebagai mimpi dia dan akhirnya menjadi kenyataan.
(kunthi fahmar sandy)