IDXChannel - Konser penyanyi Taylor Swift diperkirakan bisa menjadi satu faktor yang mampu mendorong perekonomian Australia di bawah tekanan kenaikan suku bunga agresif dari Reserve Bank Australia.
Dilansir dari Bloomberg Technoz Sabtu (1/7/2023), ikon musik pop tersebut baru-baru ini memang menambahkan Australia dalam daftar negara yang akan dikunjungi dalam tur dunianya. Sejauh ini, Taylor Swift tercatat akan menggelar 106 pertunjukan di seluruh dunia, sebelum ditutup di London pada pertengahan 2024. Tur dunia ini disebut-sebut sebagai yang paling besar dengan potensi menghasilkan lebih dari USD1 miliar atau Rp14,98 triliun.
"Konser Taylor Swift di Australia rencananya akan berlangsung pada 16 hingga 25 Februari 2024. Konser ini terdiri dari tiga pertunjukan di Sidney dan dua pertunjukan di Melbourne," seperti dikutip.
Jadwal yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa Swifties, nama fans Taylor Swift, kemungkinan besar akan melakukan perjalanan dari negara bagian lain dan Selandia Baru, untuk menonton pertunjukan tersebut.
Waktunya mungkin terbilang kebetulan bagi Australia karena ekonomi negara tersebut terlihat melambat di periode mendatang. Rasio tabungan rumah tangga turun menjadi 3,7% pada kuartal pertama, menyoroti tekanan pada pendapatan, dari puncak 23,6% pada pertengahan 2020.
“Daya tarik Taylor Swift mungkin cukup membantu beberapa konsumen mengatasi kepercayaan dan pembelanjaan yang lemah,” kata James McIntyre dari Bloomberg Econocmis. Hal ini bisa menjadi kabar baik bagi perekonomian Australia, dengan potensi kenaikan belanja jasa pada kuartal pertama 2024 membantu meningkatkan PDB saat kekuatan penuh kenaikan suku bunga Reserve Bank pada 2022 dan 2023 membatasi permintaan.”
Ekonom menyoroti bahwa pengeluaran untuk tiket pesawat dan hotel kemungkinan akan mengalami guncangan antara sekarang dan akhir tahun, sehingga sulit untuk menghitung dampak konsumsi. Mereka juga melihat substitusi pengeluaran untuk tiket konser dan layanan terkait daripada pengeluaran tambahan.
AMP Capital Markets memegang pandangan konsensus bahwa peluang resesi ekonomi Australia senilai 2,3 triliun dollar triliun adalah sekitar satu dibanding dua.
“Jika Taylor Swift dapat mencegah resesi Australia, maka ia adalah ratu yang lebih besar dari yang saya kira,” kata Diana Mousina, wakil kepala ekonom di AMP.
“Jika konsernya digelar sekarang, Anda mungkin akan melihat sedikit efek Taylor. Namun karena konsernya digelar Februari, ada kemungkinan besar kita sudah dalam keadaan resesi.”
Australia melaporkan inflasi Mei pada Rabu, dan para ekonom memperkirakan inflasi turun menjadi 6,1% dari 6,8% sebulan sebelumnya.
Harga tiket termahal konser Taylor Swift di Sydney dan Melbourne dijual seharga A$1,249. Untuk harga yang dibayarkan, Swifties akan menerima “tiket di lantai A-Reserve yang tak terlupakan” dan “merchandise eksklusif VIP”. Kursi sederhana di A-Reserve dijual dengan harga 379.90 dolar Australia, dan turun hingga 79,90 dolar Australia untuk tiket G-Reserve.
Pencarian untuk hotel di Sydney di travel aggregator booking.com untuk akhir pekan pada tanggal 23 Februari 2024 hanya menunjukkan empat buah yang berada di bawah harga 200 dolar Australia untuk semalam, dibandingkan akhir pekan sebelumnya yang masih memuculkan sebanyak 13 hotel. Hal ini menunjukkan antisipasi pada harga akomodasi.
“Dengan suku bunga naik dan bagaimana kondisi ekonomi saat itu, kami tidak merasa pengeluaran ini akan memberikan dorongan,” kata Pat Bustamante dari St. George. “Jika ada, Anda bisa memiliki pengeluaran substitusi untuk tiket pertunjukan dan perjalanan.”
Perdana Menteri Anthony Albanese, yang memproklamirkan diri sebagai Swiftie, mengatakan ia berharap mendapatkan tiket untuk menonton Taylor Swift. Ada “rekaman lama saya saat menjadi DJ dengan Tay-Tay,” katanya kepada stasiun radio Queensland FM pada Selasa (27/6/2023).
“Demam Tay-Tay sudah datang. Dan akan terus ada sampai berbulan-bulan menjelang pertunjukan. Jadi saya berharap bisa dapat tiketnya," ucapnya.
(SAN)
Advertisement
Konser Taylor Swift Diprediksi Bisa Selamatkan Ekonomi Australia
Sejauh ini, Taylor Swift tercatat akan menggelar 106 pertunjukan di seluruh dunia, sebelum ditutup di London pada pertengahan 2024.

Konser Taylor Swift Diprediksi Bisa Selamatkan Ekonomi Australia (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement