IDXChannel—Kali ini cerita inspiratif singkat akan mengisahkan perjuangan beberapa figur publik dan pengusaha yang jatun bangun demi melewati masa-masa terberat dalam hidupnya, hingga akhirnya berhasil membangun dan menata kehidupannya menjadi lebih baik.
Setiap orang pernah menempuh masa-masa terberat dalam hidupnya. Terkadang cobaan itu berlangsung selama beberapa tahun, terkadang pula terjadi berkali-kali dan menguji daya juang dan daya tahan seseorang.
Para figur publik ini terkenal di dunia, juga di Indonesia. Masyarakat mengenalnya lewat layar kaca, menganggap mereka sebagai selebritis dengan harta melimpah. Namun, sama seperti manusia pada umumnya, mereka pun pernah melewati masa-masa paling tidak menyenangkan dalam hidupnya.
Seperti apa perjuangan mereka melewati cobaan? Dihimpun dari beragam sumber, simak sederet cerita inspiratif singkat tentang perjuangan hidup para figur publik dan tokoh ternama ini.
Cerita Singkat Tentang Perjuangan Hidup: Berkali-Kali Jatuh
Anak Polisi Nazi Sukses di Amerika Serikat
Cerita pertama datang dari seorang bocah kelahiran Austria yang terlahir dalam keluarga yang bekerja untuk Nazi pada masanya. Ayah sang bocah adalah seorang polisi Nazi yang berperilaku kasar pada si bocah.
Sang ayah yang juga seorang pemabuk, kerap memukuli si bocah dengan sabuk kulit. Untuk menghibur dirinya dari keadaan rumah yang menegangkan, si bocah sering menonton film-film action. Dari film-film itu, si bocah mulai mengidolakan Amerika.
Sang ayah memaksanya untuk menjadi polisi juga, namun si bocah menolak. Ia berkata masa depannya ada di Amerika menjadi aktor, dan tentu saja, sang ayah menertawakannya. Namun si bocah tak menyerah.
Satu-satunya cara untuk menghindari desakan ayahnya adalah menjadi seorang binaragawan, ia melarikan diri dari pelatihan militer untuk ikut berkompetisi, dan sebagai akibatnya, ia dipenjarakan selama seminggu.
Si bocah yang kini tumbuh besar itu tetap tak menyerah. Berbekal USD20 saja, ia nekat merantau ke Amerika. Ia sampai di California pada usia 21 tahun. Badannya sudah tegap dan berotot.
Pada malam hari ia bekerja sebagai tukang bangunan. Kenalan-kenalannya memberinya bantal dan makanan karena ia begitu miskin. Namun si anak tetap tak menyerah, ia tetap ingin berkarier di Hollywood.
Namun perjalanannya tak mudah. Ia kerap dikatai badannya terlalu besar dan aneh, orang bilang logatnya lucu, namanya terlalu panjang, dan di mana-mana ia menerima penolakan yang sama. Semua orang berkata ia tak punya harapan.
Si anak menghiraukan olokan orang-orang. Ia geluti terus dunia akting meskipun peran yang ia dapatkan saat itu bukanlah peran besar. Beberapa kali ia memerankan karakter sampingan, akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk memerankan tokoh utama.
Karakter yang ia perankan itu telah ditolak tawarannya oleh beberapa aktor Hollywood papan atas seperti Mel Gibson, Tom Selleck, dan Chevy Chase. Namun karakter itulah yang membuat namanya besar.
Si anak korban KDRT dari seorang ayah polisi Nazi yang berhasil menjadi aktor Hollywood ini adalah Arnold Schwarzenegger. Pada 1984, akhirnya mimpinya tercapai, ia menjadi bintang Hollywood besar berkat The Terminator.
Schwarzenegger bahkan terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi gubernur California yang ke-38.
Terlahir Kerdil, dan Jadi Aktor Kesayangan Banyak Orang
Cerita kedua datang dari seseorang yang terlahir kerdil. Ia harus menjalani operasi yang menyakitkan untuk mengatasi efek dari dwarf syndrom yang ia derita. Karena tubuhnya tumbuh berbeda dari anak-anak normal, ia menjadi rendah diri.
Ia sempat mempertanyakan apa kesalahannya hingga ia menerima nasib buruk seperti ini. Bertahun-tahun ia marah pada takdir, mengisolasi dirinya dari pergaulan, juga melarikan diri dengan banyak merokok sehingga teman-temannya menjauhi.
Namun ia menyadari, rupanya lewat akting, ia bisa mengontrol persepsi orang atas dirinya. Saat orang-orang yang menonton aktingnya memberikannya applause meriah, ia sadar bahwa ia punya kesempatan untuk tak dipandang sebelah mata.
Maka ia pindah ke New York untuk mengejar mimpinya sebagai aktor. Ia tinggal di apartemen jelek yang penuh dengan tikus. Ia gigih dan konsisten menolak tawaran peran sebagai dwarf atau leprechaun. Ia tak mau hanya dianggap sebagai aktor yang hanya bisa mengisi peran-peran khusus.
Dengan sabar ia menanti tawaran besar, sempat juga ia mengidap gangguan kecemasan karenanya. Namun akhirnya, perjuangan dan penantiannya membuahkan hasil. Ia mendapatkan tawaran besar.
Kemudian tawaran-tawaran lain mulai berdatangan sebab rumah produksi melihat keseriusan dan integritasnya. Ia kini dikenal sebagai aktor kawakan, aktingnya diacungi jempol oleh penonton.
Ia adalah Peter Dinklage, aktor bertubuh kerdil yang memerkan Tyrion Lannister pada serial Game Of Thrones yang tayang di HBO. Aktingnya dalam serial tersebut dipuji-puji penonton, ia bahkan menerima pujian lebih besar dari aktor-aktor yang memerankan tokoh sentral dalam serial itu.
Imigran Fujian yang Mendirikan Pabrik Rokok di Indonesia
Cerita ketiga datang dari seorang anak yang ikut merantau bersama orangtuanya sebagai imigran di Indonesia. Ia sendiri terlahir di Fujian, China, dan tiba di Indonesia pada 1898. Namun tak lama setelah keluarganya sampai di bumi pertiwi, sang ayah meninggal dunia.
Si anak dititipkan pada keluarga Tionghoa di Bojonegoro. Ia diasuh oleh keluarga tersebut hingga usia 11 tahun, selama hidup dengan mereka, anak itu menerima banyak pelajaran tentang tata keuangan.
Sejak kecil, anak itu belajar hidup mandiri. Ia berjualan makanan kecil di gerbong kereta jurusan Surabaya-Jakarta, anak itu akan naik ke kereta pada malam hari dan menjajakan jualannya.
Dari situ, ia mulai belajar meracik lintingan rokok yang kemudian ia jadikan barang dagangan pula di stasiun. Si anak tumbuh dewasa dan ia akhirnya menikah. Tak lama sesudahnya ia mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik rokok di Lamongan.
Ia memantapkan kemampuannya meracik rokok selama bekerja di situ. Kemudian ia memutuskan untuk berjualan sendiri di gubugnya. Ia meracik dan melinting rokok yang ia jual pada penduduk sekitar.
Namun usahanya diterpa cobaan, gubugnya terbakar habis. Meskipun begitu, rupanya hidup memberinya kesempatan kedua. Ia ditawari untuk membeli pabrik rokok yang bangkrut dengan harga murah.
Ia membeli pabrik itu, dibantu dengan uang tabungan istrinya. Usahanya perlahan-lahan menanjak, merek dagangnya mulai dikenal luas dan menjadi salah satu produk tembakau paling populer pada masanya.
Ia berhasil meracik beberapa produk untuk beberapa segmen pasar. Produknya laris manis, dan ia berhasil meresmikan pabriknya sebagai badan usaha pada era kolonial belanda. Namun lagi-lagi nasib mengujinya.
Jepang datang dan mengambil alih kekuasaan Indonesia. Ia ditangkap dan dibawa ke Jawa Barat untuk kerja rodi, sementara keluarganya sembunyi. Harta dan asetnya tak jelas bagaimana nasibnya.
Bertahun-tahun setelah Jepang akhirnya kalah. Ia akhirnya kembali ke rumahnya. Sisa harta yang ia miliki saat itu adalah keluarga dan merek dagangnya. Ia membangun kembali bisnisnya dari awal dan berhasil.
Cobaan kembali datang saat bisnisnya sudah berkembang besar. Indonesia kala itu tengah dilanda ideologi komunisme. Ideologi itu pun turut tersebar di perusahaan dan pabriknya, hingga ia tak bisa datang ke pabrik untuk bertegur sapa dengan karyawan-karyawannya hingga ia meninggal dunia pada 1956.
Hingga saat ini, merek rokok yang ia buat masih diperdagangkan dan masih menjadi salah satu merek paling populer. Ia adalah Liem Sieng Tee, pendiri HM Sampoerna. Ia meninggalkan perusahaan tembakau yang nyaris bangkrut saat itu. Namun putra-putranya berhasil mempertahankan bisnisnya.
Demikianlah cerita inspiratif singkat tentang perjuangan hidup beberapa orang ternama. Mereka berulang kali mengalami kepahitan, namun bertahan dan berupaya bangkit untuk melanjutkan hidup. (NKK)