"Pandemi ternyata memaksa saya untuk ‘melek’ media sosial dan marketplace," ujarnya.
Meski produksi sempat dihentikan karena toko grosirnya tutup, Hendra tetap berupaya mempertahankan penjahit dan pegawai tokonya, agar tetap bisa memasarkan produknya.
“Awalnya bingung harus fotonya gimana, cara jualnya gimana, cara nge-post-nya. Marketplace ternyata membantu sekali. Pasarnya lebih luas,” ungkapnya.
Lebih lanjut Hendra mengatakan, sejak awal berdiri, Peter Nation fokus pada busana khusus pria. Produknya meliputi kemeja lengan pendek, kemeja lengan panjang, hingga baju muslim. Setiap barang dibuat oleh konveksi pribadi dari tangan puluhan penjahit lokal.
"(Peter Nation) berusaha bikin yang orang lain gak bikin. Produksi lokal. Apa yang orang request kita bikinin," jelas Hendra.