Selain itu, dirinya berangan-angan mau buka usaha secara mandiri. "Besar juga bang Rp1 juta, bisa aku gunakan untuk modal usaha jual baju online dari rumah," tukasnya.
Namun begitu, saat ini dia bersyukur bisa bekerja di tempat usaha Wendi. Meski membuat peti mati, tapi dia dapat upah Rp100 ribu sehari.
"Kalau gaji dari kerja buat peti mati ini tuk modal jual buah duku. Saat ini kan di Jambi lagi musim duku Kumpeh di Jambi," tuturnya.
Namun begitu, selain baru tahu ada dana BLT dari pemerintah, tapi dia masih kebingungan. "Masih bingung lah bang, gimana cara mendapatkan dana BLT tersebut tuk korban PHK," imbuh Tiyo.
Selanjutnya, dia berharap program tersebut bisa disosialisasikan ke korban PHK. "Baiknya pemerintah mensosialisasikan sehingga masyarakat korban PHK mudah mendapatkan dana tersebut," tukasnya berharap.