Sementara sang ibu menderita gangguan jiwa, namun tak jelas penyebabnya apa. Menurut penduduk desa, ibu Haixun dulunya sangat cantik, bisa menari dan menyanyi. Ia bahkan dijuluki sebagai kembang desa. Namun begitu ia bekerja di kota, ia menderita gangguang jiwa setelah pulang ke desanya.
Karena kondisi ibunya yang tidak stabil. Mau tak mau Haixun lah yang harus mengurus semua pekerjaan rumah. Mulai dari mencuci pakaian dan menyiapkan makanan untuk sekeluarga. Keluarga Haixun selalu makan dengan menu seadanya, dan hanya makan daging saat Imlek.
Perlu diingat pula, keluarga Haixun tinggal di pedesaan dan di rumah yang bobrok. Mereka tidak memiliki peralatan masak yang canggih. Gadis kecil itu masih memasak menggunakan tungku api dan kuali besar. Ia juga pintar memotong sayur dengan pisau besar.
Haixun sudah bisa mencuci pakaian saat ia masih berusia tujuh tahun, ayahnya lah yang mengajari. Saat ditanya reporter apakah ayahnya menyuruhnya untuk mencuci pakaian, Haixun menjawab ‘tidak.’
“Papa tidak menyuruhku. Aku sendiri yang mau, karena papa pulang selalu kecapekan. Kalau pulang bajunya kotor,” tutur Haixun.