Jika bunga sudah tidak layak, Merry biasanya memberikan bunga-bunga itu kepada orang yang membutuhkan. Namun dengan batasan, bunga tersebut harus masih bisa dinikmati setidaknya selama tiga hari ke depan.
Tantangan kedua yang harus dihadapi Merry adalah ketergantungan pada maskapai penerbangan. Bunga-bunganya didatangkan dengan pesawat, sehingga ia harus memastikan dengan cermat kapan pesawat yang mengangkut barangnya tiba.
“Paling sulit itu bunga segar harus pakai pesawat, tidak bisa pakai kontainer. Kita tidak bisa atur, airlines juga bisa terkendala cuaca. Saya harus bisa memprediksi kapan bunga harus datang, agar klien yang sudah pesan dapat barangnya,” lanjut Merry.
Merry sendiri mendatangkan bunga dari banyak negara, paling jauh ia datangkan anyelir dari Kolombia. Namun tak semua bunga yang ia jual adalah impor, banyak jenis daun dan bunga ia datangkan pula dari dalam negeri. Bunga yang diimpornya adalah jenis bunga yang tidak bisa dikembangkan di Indonesia.
Tantangan ketiga yang harus dihadapinya adalah permintaan pasar yang tidak stabil. Bunga adalah kebutuhan yang sangat spesifik, biasa dibutuhkan pada momentum tertentu saja. Misalnya seperti pernikahan, ulang tahun, perayaan, atau kematian.