Tahun ini, setidaknya separuh dari pemilik hak suara menggunakan haknya untuk memilih pengurus baru. Sebagai tambahan informasi, jamaah yang memiliki hak suara itu tidak semuanya memiliki KTP setempat, juga tidak berdomisili di Jogokariyan.
Bagaimana gebrakan takmir para masjid ini menyejahterakan jamaah di sekitarnya? Simak ulasannya berikut ini.
Kisah Inspiratif Takmir Masjid Jogokariyan: Bikin Jama'ah Betah
Sebelum 1967, Jogokariyan tidak mempunyai masjid sendiri. Aktivitas keagamaan dilaksanakan di langgar kecil di pojok kampung. Masjid sendiri baru terbangun pada 1966 dan selesai setahun kemudian.
Takmir Masjid Jogokariyan menjalankan dakwah secara serius, lewat pemetaan jamaah di sekitar masjid, sekaligus membuat program-program yang mampu mendekatkan dan mengundang warga setempat untuk datang ke masjid.
Para takmir juga menginisiasi program untuk meningkatkan semangat jamaah untuk berinfaq. Mereka menghitung biaya operasional selama setahun lantas dibagi jumlah jamaah masjid, dari situ ditemukan biaya setiap pekan.