Tragedi bom tahun 2002 membuat Sulasti sempat terpuruk. Hampir setahun, pariwsata Bali lumpuh. Tidak ada wisawatan yang datang ke pantai.
Pasca bom Bali pertama dan kedua, Bali kembali berjaya dengan ribuan turis yang datang setiap harinya. Dalam sehari, dia bisa memijat hingga tujuh orang dan membawa pulang uang Rp500 ribu.
Sulasti pun bangga bisa menyekolahkan keempat anaknya sampai lulus kuliah. "Anak yang terakhir belum lama lulus kuliah di Yogya, sekarang masih cari kerja," ungkapnya.
Sejak pandemi Maret 2020 lalu, Sulasti kembali terpuruk selama 1,5 tahun lebih. Meski saat ini pantai sudah kembali dibuka, pengunjung belum seramai sedia kala. "Sehari dapat satu orang saja sudah bersyukur. Yang penting ada uang yang dibawa pulang," tuturnya.
(SANDY)