IDXChannel—Tidak mudah mempertahankan bisnis yang telah berlangsung selama seabad lebih. Itulah tantangan yang kini dihadapi produsen sabun tradisional Masbanat Awaida, salah satu produsen tertua dan yang tersisa di Tripoli, Lebanon.
Masbanat Awaida telah beroperasi sejak 143 tahun silam, dibuka oleh nenek moyang keluarga Awaida. Kini, pabrik sabun tertua di Lebanon ini dikelola oleh Husni Awaida, generasi terakhirnya.
Proses pembuatan sabun tradisional telah dikenal di Timur Tengah sejak abad ke-4, ada tiga negara produsen utama di kawasan tersebut, yakni di Lebanon, Suriah (Aleppo), dan Palestina (Nablus, West Bank).
Namun seiring modernisasi berlangsung di belahan dunia, permintaan konsumen mulai bergeser ke sabun-sabun cair yang lebih murah dan lebih ringkas dibawa-bawa. Ditambah lagi, ketiga negara ini kerap dilanda peperangan.
Kisah keberlangsugan Masbanat Awaida ini diulas oleh Business Insider. Dalam video berdurasi 12 menit itu, dituturkan bagaimana Masbanat Awaida bertahan melewati peperangan dan perubahan selera konsumen.
Dulu, terdapat banyak produsen sabun tradisional di Tripoli. Namun setelah peperangan selama belasan tahun terjadi di Lebanon, kota Tripoli hanya memiliki dua pabrik sabun tradisional, salah satunya Masbanat Awaida.
Pabrik ini menggunakan metode pembuatan sabun yang telah berlangsung sejak abad ke-14, dan hanya menggunakan tiga bahan baku, yakni minyak zaitun, air, dan caustic soda atau sodium hydroxide.
Bagaimana cara pembuatannya? Simak ulasannya dibawah ini.
Mengintip Pabrik Sabun Tradisional Tertua Lebanon: Proses Rumit Penuh Keuletan
Setelah bahan-bahan dicampur dan dimasak hingga mendidih, adonan sabun dituang begitu saja ke lantai yang telah ditaburi sejenis tepung agar tidak lengket. Masbanat Awaida memiliki bangunan pabrik yang telah berdiri selama ratusan tahun.
Adonan sabun itu akan menutupi seluruh permukaan lantai batu, lantas diratakan dengan sikat kayu besar agar ketebalannya merata. Selanjutnya, sabun didinginkan hingga mengeras, proses ini membutuhkan waktu dua hari.
Setelah sabun mengeras, pekerja akan meratakan kembali permukaan sabun agar lebih mulus. Lalu menandai adonan dengan benang yang diberi pewarna. Penandaan ini bertujuan untuk membuat ukuran sabun batang yang presisi. Sisa sabun yang terkerik akan dicairkan ulang.
Selesai menandai dengan benang, pekerja mulai menandai lagi dengan penggaris untuk membagi-bagi sabun batang yang akan dipotong. Satu kali produksi, Masbanat Awaida bisa menghasilkan 30.000 sabun batang.
Sabun lantas dipotong menggunakan alat potong yang dioperasikan beberapa orang. Dua orang akan menarik alat, satu orang menahan ujung alat agar sabun terpotong sempurna, satu orang mendorong alat dari depan. Kemudian pekerja akan memukul-mukul permukaan sabun dengan stempel kayu.
Setelah sabun terpotong membentuk batangan, barulah ditata dari bawah ke atas, sampai membentuk kubah tinggi. Sela-sela di antara sabun akan mempercepat proses pendinginan. Namun di samping itu, bentuk atap dan bahan bangunan yang menggunakan batu, ikut mendukung proses pendinginan.
Melawan Zaman, Mempertahankan Tradisi
Husni Awaida sejatinya adalah seorang lulusan teknik kelistrikan, namun memutuskan untuk kembali ke Lebanon demi meneruskan bisnis keluarganya. Ia turun tangan mempromosikan sabun Masbanat Awaida ke pasar internasional.
Budaya dan pembuatan sabun tradisional menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan konsumen tertentu. Husni juga membuka pabriknya untuk dikunjungi turis-turis, dan bersikeras akan tetap membuka pabriknya meskipun sepi pengunjung.
Ia juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan Masbanat Awaida agar jangkauan pemasarannya kian luas. Selain itu, pabriknya juga melakukan diversifikasi produk dengan membuat aromatic oil, sabun cair, dan sabun beraroma.
“Generasi sekarang ingin barang yang praktis. Saya berencana untuk membuat sekolah atau kursus untuk pembuatan sabun tradisional ini. Pembuatan sabun zaitun ini adalah budaya dan peninggalan negara saya,” tutur Husni.
Pabriknya banyak mempekerjakan warga setempat, yang banyak juga di antaranya telah bekerja dari generasi ke generasi untuk Masbanat Awaida. Saat ini, selain mengekspor sabun produksinya, Masbanat Awaida juga memasok sabun untuk beberapa hotel. (NKK)