Setelah sukses berjualan bolu, ia tertarik untuk menjajal peluang fudgy brownies. Sebab saat itu belum banyak toko yang menyediakan fudgy brownies. Alfi lantas meningkatkan keahliannya untuk memasak, sembari mencari resep yang tepat untuk membuat brownies.
Sampai akhirnya, browniesnya layak jual. Dulu, ia sempat bingung mengapa kue brownies bisa dihargai begitu mahal. Ia juga sempat ragu mematok harga jual, namun akhirnya ia memantapkan diri untuk mematok harga jualnya.
"Nilai plus yang saya kasih, pasti bisa bikin laku. Fudgy brownies ukuran medium saya jual Rp30.000 sampai Rp40.000 yang original, yang variasi topping itu lebih mahal," lanjutnya.
Ia juga memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya. Instagram, Facebook, dan Tiktok ia manfaatkan untuk mengiklankan produk, ia bahkan berani membayar selebritis media sosial setempat untuk ikut memasarkan browniesnya.
Menjadi seorang mahasiswi sekaligus pengusaha membuat Alfi harus pintar memanajemen waktu. Banyak yang mengira jika usaha yang didirikan merupakan usaha lanjutan milik orangtuanya nyatanya Alfi seorang lah yang memulai usaha ini sendirian.