1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Saham perusahaan tambang batu bara milik Garibaldi 'Boy' Thohir dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengalami penurunan sebesar 37,14% YtD, menjadikannya saham dengan penurunan kinerja terbesar dibanding saham emiten lainnya.
Pada kuartal I 2023, laba bersih ADRO tumbuh sebesar 14,49% secara tahunan (yoy) menjadi USD458,04 juta, dan pendapatan bersih perusahaan juga naik 50% yoy menjadi USD1,84 miliar.
Ini adalah hasil dari melonjaknya harga batu bara dunia akibat perang Rusia-Ukraina.
Perbedaan terlihat pada harga batu bara dunia acuan Newcastle untuk kontrak satu bulan, yang mencapai USD404,15 per barel pada tahun 2022. Namun, sepanjang tahun ini, harga batu bara dunia mengalami kenaikan hingga 138%.
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (IIMG)
Selain ADRO, saham emiten tambang batu bara lainnya dalam Indeks LQ45 yang juga mengalami penurunan adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan penurunan sebesar 31,39% menjadi Rp26.775/saham.