Pemerintah juga menjalankan belanja untuk Covid-19 dan Bank Indonesia menurunkan suku bunga, sehingga likuiditas di perekonomian melimpah. Dari sisi permintaan domestik besar, tapi sektor ritel dan lainnya ekspansinya tidak berjalan. Pemerintah menurunkan pajak bunga obligasi untuk meningkatkan permintaan kedepan.
"Kebutuhan ekspansif belum kelihatan di tahun lalu, kalau tahun ini kemungkinan di semester II. Tunggu sinyal dari sektor riil apakah memang tumbuh atau tidak. Bergantung pada seberapa cepatnya pemulihan ekonomi," ujar Ahmad.
Ahmad juga menyebutkan bahwa sektor riil akan berekspansi lebih cepat seiring pemulihan ekonomi. "Asing masuk ke pasar domestik sejak 1 Januari hingga 20 Januari, di pasar saham Rp11 triliun, kalau di surat utang ada Rp5 triliun. Sentimen di pasar saham menarik, karena euforia pemulihan ekonomi dan kemungkinan investor mengantisipasi harga rendah jadi pada memborong saham," tandas Ahmad. (*)