Nyoman juga membeberkan jika perusahaan dari sektor konsumer siklikal menjadi yang paling banyak mengantre. Lalu ada 2 perusahaan teknologi dan 3 dari sektor energi.
Sebelumnya, BEI mencatatkan 2 tambahan emiten baru yang menjadi Perusahaan Tercatat ke-10 dan ke-11 pada tahun 2022 yaitu PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).
Jumlah perusahaan yang mencatatkan saham di BEI kini mencapai angka 777 emiten saham dengan penambahan kedua emiten itu dari total 888 Perusahaan Tercatat (saham, obligasi, sukuk, dan efek beragun aset).
“Pencapaian tersebut tentunya menjadi hal yang menggembirakan bagi BEI di tengah pemulihan ekonomi yang masih terus berlangsung. Dengan penambahan jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI, mengindikasikan kepercayaan para pelaku bisnis kepada pasar modal Indonesia senantiasa terjaga dengan baik,” pungkasnya.
Berikut rincian sektor dari masing-masing calon emiten berdasarkan data BEI:
- 1 perusahaan dari sektor basic materials;
- 2 perusahaan dari sektor industrials;
- 1 perusahaan dari sektor transportation & logistic;
- 2 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals;
- 6 perusahaan dari sektor consumer cyclicals;
- 2 perusahaan dari sektor technology;
- 2 perusahaan dari sektor healthcare;
- 3 perusahaan dari sektor energy;
- 3 perusahaan dari sektor properties & real estate;
- 1 perusahaan dari sektor infrastructures.
(RAMA)