Per Desember 2022, perseroan mengoperasikan 225 bioskop dengan 1.216 layar di 55 kota di seluruh Indonesia. Usai masuk pasar modal, jumlah layar CNMA bisa bertambah lebih banyak lagi.
Lantas, apa saja fakta menarik tentang IPO Cinema XXI?
5 Fakta IPO Cinema XXI
1. Oversubscribe
Perseroan mencatatkan oversubscribed atau kelebihan permintaan selama masa penawaran umum hingga 25,7 kali. Artinya, minat investor selama periode tersebut cukup tinggi. Sebagai perbandingan, emiten perfilman RAAM atau PT Tripar Multivision Plus Tbk, mencatatkan oversubscribed hanya 14,05 kali.
2. Valuasi Mahal
Berdasarkan riset IDXChannel, dari perhitungan metrik multiples price-to-earnings ratio (P/E ratio), valuasi saham CNMA tergolong mahal, yakni 44,60 kali, alias 10-15 kali melebihi aturan praktis di kalangan investor.
Rasio harga saham terhadap nilai buku (price-to-book value/PBV) juga mencapai 4,59 kali lipat, jauh di atas prinsip rule of thumb 1 kali.
3. Laba Bersih Terbesar Bukan dari Tiket
Hal yang menarik dari bisnis CNMA adalah, penjualan tiket rupanya bukanlah kontributor laba bersih terbesar dalam kinerja keuangan perseroan. Padahal, bisnis utama CNMA adalah penayangan film di layar lebar.