1. Tidak diterbitkan oleh perusahaan terkenal
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya seorang investor terkadang mempertimbangkan untuk membeli saham sebuah perusahaan karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan terkemuka.
Misalnya, karena merupakan perusahaan BUMN atau produknya bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebaliknya, sebuah perusahaan yang target konsumennya adalah sesama perusahaan lain, bisa jadi tidak terlalu terkenal di mata masyarakat, sehingga investor yang ingin membeli saham perusahaan tersebut juga sedikit.
2. Kondisi ekonomi makro
Kondisi ekonomi makro dan kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penurunan atau peningkatan harga saham karena perubahan sentimen masyarakat.
Tahun 2022 lalu misalnya, kondisi ekonomi global ditambah dengan kebijakan pemerintah membuat sentimen positif terhadap saham perusahaan tambang batubara.