Selain mengurangi kerugian, ada juga stop loss yang dapat mencegah kerugian saham. Perbedaan stop loss dan cut loss terletak pada sistem kerjanya. Cut loss merupakan satu strategi usaha untuk mencegah kerugian saham secara manual oleh investor, sedangkan stop loss biasa dilakukan melalui aplikasi trading saham.
Strategi Menghindari Kerugian Dalam Saham
1. Gunakan Stop-Loss Order
Biarkan laba kamu terus bertambah, tetapi batasi kerugianmu. Mengingat kondisi ekonomi dan keuangan global yang seringkali tidak stabil, stop loss tentu menjadi salah satu senjata yang selalu Anda persiapkan saat berinvestasi.
Tapi Anda harus benar-benar memahami kapan waktu yang tepat untuk menggunakan strategi stop-loss order, berapa lama harus diberlakukan, dan seberapa jauh untuk menempatkan stop-loss order dari harga pasar saham. Stop-loss dapat dilakukan dengan dua cara, manual dan otomatis.
2. Gunakan Trailing-Stop
Trailing stop adalah perintah stoploss yang pada dasarnya mengikuti harga saham seperti ekor raksasa saat harga saham naik zig-zag. Ini adalah struktur perdagangan atau trading yang membantu Anda menyesuaikan stop loss secara lebih sistematis dan otomatis, bahkan ketika trading masih berlangsung.
Ketika harga saham berbalik arah dan jatuh, trailing stop loss order tetap pada level terbaru yang dicapai. Trailing stop ini dirancang untuk melindungi keuntungan Anda tetapi memungkinkan perdagangan tetap terbuka sehingga Anda dapat terus mengambil keuntungan selama harga saham bergerak positif.
3. Alokasikan Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Untuk menghindari kerugian dalam saham, jangan lupa alokasikan investasi jangka pendek yang Anda miliki dengan jangka waktu kurang dari 5 tahun pada instrumen berbasis hutang seperti reksa dana pendapatan tetap atau deposito. Investasi hutang biasanya lebih stabil dan karenanya dapat meminimalkan kemungkinan kerugian.