sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

6 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal yang Wajib Diketahui Investor Pemula

Market news editor Kurnia Nadya
04/01/2024 18:45 WIB
Investasi pasar uang dan pasar modal sama-sama memiliki potensi keuntungan dan memiliki kelemahannya masing-masing.
6 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal yang Wajib Diketahui Investor Pemula. (Foto: MNC Media)
6 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal yang Wajib Diketahui Investor Pemula. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Investor pemula mesti mengerti perbedaan pasar uang dan pasar modal. Begitu terjun ke dunia investasi, investor akan mendengar kedua istilah ini dalam pemberitaan dan diskusi sehari-hari di kalangan investor lainnya.

Pasar uang dan pasar modal sama-sama memberikan peluang investasi, namun terdapat beberapa perbedaan antara keduanya, terutama dari segi keuntungan dan risiko. Pasar uang cenderung berisiko rendah, sementara pasar modal justru sebaliknya.

Dari segi keuntungan pun demikian, pasar uang yang cenderung berisiko rendah, memiliki tingkat potensi keuntungan yang juga moderat. Sementara potensi keuntungan di pasar modal lebih tinggi karena profitabilitasnya mudah berubah mengikuti tren perekonomian. 

Lantas, apa saja perbedaan pasar uang dan pasar modal? Melansir situs resmi CIMB Niaga dan Syailendra Capital (4/1), simak penjelasannya di bawah ini. 

Perbedaan Antara Pasar Uang dan Pasar Modal 

Definisi 

Pasar uang merupakan tempat di mana seseorang bisa meminjam dana dengan bunga sebagai imbalan atau keuntungan bagi pemberi pinjaman. Juga diartikan sebagai mekanisme yang memungkinkan seseorang untuk bertransaksi melalui bank ataupun lembaga sekuritas keuangan non bank. 

Transaksi di pasar uang bisa dilakukan secara personal, atau melalui perantara (broker). Peminjaman dana di pasar uang memiliki jangka waktu yang pendek, yakni mulai dari satu hari hingga maksimal satu tahun. 

Sementara pasar modal adalah tempat di mana investor bertemu dengan emiten atau perusahaan terbuka yang melepas sebagian sahamnya ke masyarakat. Saham-saham ini diperdagangkan dan dibeli oleh investor yang memiliki dana. 

Disebut pasar ‘modal’ sebab saham sejatinya adalah penyertaan modal dari investor ke perusahaan. Ketika seorang investor membeli saham suatu perusahaan sekian lembar misalnya, artinya investor tersebut tengah memberikan modal kepada perusahaan. 

Jika peminjaman dana di pasar uang berjangka waktu pendek. Maka pendanaan dari investor di pasar modal kepada emiten bisa berjangka pendek, menengah, bahkan jangka panjang, bisa mencapai puluhan tahun.

Instrumen Investasi 

Pasar uang memiliki instrumen dalam bentuk surat berharga yang diperjualbelikan. Adapun instrumen pasar uang antara lain: 

  • Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
  • Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
  • Deposito
  • Promissory Notes
  • Treasury Bills
  • Banker’s Acceptance
  • Commercial Paper
  • Call Money

Sementara instrumen yang diperdagangkan di pasar modal antara lain: 

  • Saham
  • Obligasi
  • Reksa Dana
  • Exchange Traded Fund
  • Derivatif 

Otoritas Tertinggi 

Baik pasar uang dan pasar modal memiliki orotitas tertinggi yang mengatur jalannya perdagangan, di Indonesia keduanya sama-sama dinaungi oleh Bursa Efek Indonesia dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. 

Namun otoritas tertinggi yang mengatur pasar uang adalah bank sentral atau Bank Indonesia, sementara otoritas tertinggi yang mengatur pasar modal adalah Kementerian Keuangan. 

Likuiditas 

Dari segi likuiditas, investasi pasar uang lebih mudah dicairkan dibanding investasi pasar modal. Sebab ketika investor pasar modal membeli lot saham suatu perusahaan, investor tidak dapat mengajukan refund. Cara untuk mendapatkan uangnya kembali adalah dengan menjual kepemilikan sahamnya ke investor lain. 

Sementara di pasar uang, investor memiliki hak tagih (redemption) pada perusahaan tempatnya berinvestasi. Karena skema peminjaman dana hanya berjangka pendek, tingkat likuiditasnya juga lebih tinggi. 

Namun, keuntungan investasi di pasar modal juga otomatis lebih tinggi. Sebab profitabilitasnya berfluktuasi, bisa melonjak drastis ketika tren sedang bagus. Selain itu, instrumen pasar modal juga menawarkan return berupa dividen. 

Mekanisme 

Mekanisme pasar uang lebih mudah dibanding pasar modal. Sebab tidak melalui banyak tahap, selama investor sepakat dengan penawaran emiten terkait, transaksi bisa langsung dilakukan. 

Sementara di pasar modal, sebelum melepas sahamnya, emiten harus menghubungi penjamin efek terlebih dahulu. Lalu melewati proses penawaran saham perdana yang sebelumnya diawali dengan uji kelayakan.

Risiko 

Profitabilitas investasi pasar uang lebih pasti, karena tingkat risiko rendah. Ini berkaitan dengan penanaman modal yang cukup rendah dengan jangka waktu pendek. Sementara investasi pasar modal memiliki risiko tertinggi, karena harga instrumen investasi bisa berubah-ubah mengikuti tren perekonomian.

Baik investasi pasar uang maupun pasar modal sama-sama memberikan potensi keuntungan dan risiko bagi investornya. Pasar uang lebih cocok bagi investor yang menyukai stabilitas, sementara investasi pasar modal lebih cocok bagi investor yang bersedia menghadapi risiko. 

Itulah sekilas perbedaan pasar uang dan pasar modal yang patut diketahui investor pemula. (NKK)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement