Data laporan keuangan emiten kompilasi ini yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 1 November 2022, menunjukkan pendapatan dari kontrak pelanggan juga meningkat 20,62% dibandingkan periode yang sama tahun ini turun Rp1,57 triliun yang terkumpul Rp1,99 triliun.
Beban pokok penjualan perseroan juga turun menjadi Rp618,46 miliar dibandingkan sebelumnya Rp767,74 miliar. Dengan akuisisi ini, laba kotor Prodia tercatat turun menjadi Rp961,53 miliar dibandingkan sebelumnya Rp1,23 miliar.
Namun perlu dicatat, beban usaha Prodia meningkat menjadi Rp636,3 miliar dibandingkan sebelumnya Rp609,72 miliar. Dengan demikian, sisa laba usaha Prodia menjadi Rp328,01 miliar, turun signifikan dari periode yang sama tahun 2021 yang memperoleh Rp626,05 miliar sehingga laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp347,42 miliar dibandingkan Rp648,41 miliar pada tahun 2021. (SNP)