Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,949.94
  • +733.04
  • +4.02%
  • NYSE
  • 15,345.19
  • +314.09
  • +2.09%
  • STI
  • 3,166.30
  • +7.50
  • +0.24%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • +0.15%
  • +0
Commodities
  • Emas
  • 938,129
  • +0.03%
  • +289
  • Minyak
  • 1,099,816
  • +2.27%
  • +24,434

6 Tahun Melantai di BEI, Begini Sejarah Saham PRDA

Market news
Shifa Nurhaliza Putri
13/12/2022 13:32 WIB
Melirik sejarah saham PRDA atau kode emiten milik perusahaan PT Prodia Widyahusada Tbk nyatanya sangat menarik untuk dibahas.
6 Tahun Melantai di BEI, Begini Sejarah Saham PRDA. (Foto: Sejarah Saham PRDA)
6 Tahun Melantai di BEI, Begini Sejarah Saham PRDA. (Foto: Sejarah Saham PRDA)

IDXChannel – Melirik sejarah saham PRDA atau kode emiten milik perusahaan PT Prodia Widyahusada Tbk nyatanya sangat menarik untuk dibahas. 

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) bergerak di bidang laboratorium kesehatan dengan menjalankan usaha seperti mendirikan klinik, laboratorium kesehatan, mengelola rumah sakit, pusat penelitian dan pelatihan keperawatan, dan kajian kesehatan masyarakat.

Prodia pertama kali didirikan pada 7 Mei 1973 di Solo. Hingga 2012, Prodia merupakan satu-satunya laboratorium klinik di Indonesia yang terakreditasi oleh College of American Pathologists (CAP), sehingga kualitas hasil penelitian Prodia setara dengan laboratorium internasional.

Seiring berjalannya waktu, perseroan mencatatkan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2016 pada 7 Desember 2016 dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp1,14 triliun. Kemudian di tahun yang sama, PRDA juga membuka laboratorium klinik pertama di Indonesia yang menerapkan konsep green building, yaitu Graha Prodia Surabaya.

Laporan Keuangan PRDA

PT Prodia widyahusada Tbk (PRDA) melaporkan laba perseroan selama sembilan bulan pertama 2022 sebesar Rp275,19 miliar, turun signifikan sebesar 46,15% dibandingkan periode yang sama 2021 yang berakhir Rp511,08 miliar.

Data laporan keuangan emiten kompilasi ini yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 1 November 2022, menunjukkan pendapatan dari kontrak pelanggan juga meningkat 20,62% dibandingkan periode yang sama tahun ini turun Rp1,57 triliun yang terkumpul Rp1,99 triliun.

Beban pokok penjualan perseroan juga turun menjadi Rp618,46 miliar dibandingkan sebelumnya Rp767,74 miliar. Dengan akuisisi ini, laba kotor Prodia tercatat turun menjadi Rp961,53 miliar dibandingkan sebelumnya Rp1,23 miliar.

Namun perlu dicatat, beban usaha Prodia meningkat menjadi Rp636,3 miliar dibandingkan sebelumnya Rp609,72 miliar. Dengan demikian, sisa laba usaha Prodia menjadi Rp328,01 miliar, turun signifikan dari periode yang sama tahun 2021 yang memperoleh Rp626,05 miliar sehingga laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp347,42 miliar dibandingkan Rp648,41 miliar pada tahun 2021. (SNP)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.