sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

8 Pilihan Saham untuk Investasi Jangka Panjang yang Layak Dicoba

Market news editor Mohammad Yan Yusuf
12/09/2023 12:30 WIB
Beberapa pilihan saham untuk investasi jangka panjang ini bisa dimanfaatkan oleh Anda. 
8 Pilihan Saham untuk Investasi Jangka Panjang yang Layak Dicoba. (FOTO : MNC MEDIA)
8 Pilihan Saham untuk Investasi Jangka Panjang yang Layak Dicoba. (FOTO : MNC MEDIA)

2. INDF

Salah satu saham yang cocok untuk jangka panjang adalah saham yang masuk kategori non siklis. Hal ini karena pergerakan bisnis saham non siklis relatif tidak terpengaruh dengan kondisi perekonomian yang berlaku. 

Saham-saham konsumen (FMCG), khususnya yang memiliki brand presence yang kuat seperti Indofood adalah saham yang cocok. Pasalnya, produk-produk Indofood dibutuhkan oleh konsumen, khususnya Indomie yang bahkan menguasai sekitar 70% market share industri mie instan di Indonesia.

Tidak hanya dari segi kekuatan brand, INDF juga kuat dari lini produksi. Semua bahan produksi yang dibutuhkan untuk membuat mie, mulai dari gandum, tepung hingga minyak, dimiliki oleh INDF dan anak bisnisnya, sehingga bisa dikatakan kalau produksi perusahaan ini dari hulu ke hilir.

Maka dari itu, tidak heran jika di tengah gempuran pandemi covid19 dan isu resesi akibat kenaikan harga bahan baku, kenaikan pendapatan dan laba perusahaan ini terbilang stabil, meskipun ada penurunan 1 triliun di laba. 

Sedikit berbeda dengan BBCA, kenaikan pendapatan ini tidak diikuti dengan kenaikan harga saham. Dalam 5 tahun terakhir (2018-2022) harga saham INDF berubah-ubah dalam rentang Rp5.500 per lembar hingga Rp8.000 per lembar.

8 Pilihan Saham untuk Investasi Jangka Panjang yang Layak Dicoba. (FOTO : MNC MEDIA)

3. ICBP

Tentu tidak bisa menyebutkan INDF dengan tanpa menyebutkan ICBP, sebab keduanya sama-sama bagian dari Salim Group dan memproduksi produk yang menunjang satu sama lain. 

Dengan produk-produk seperti Qtla, Racik, air mineral Club hingga susu Indomilk, ICBP menghadirkan produk-produk konsumen yang dibutuhkan oleh konsumen dalam berbagai kondisi dan situasi.

Pada tahun 2022, pendapatan perusahaan ini juga mengalami peningkatan secara tahunan dari 56 triliun rupiah pada tahun 2021 menjadi 64 triliun rupiah pada tahun 2022. 

Hanya saja, laba perusahaan ini pun mengalami penurunan yang lebih dalam dibandingkan dengan INDF, yaitu turun dari 8 triliun menjadi 6 triliun rupiah. Terlepas dari penurunan ini, ICBP adalah saham yang cocok untuk dikoleksi dalam jangka panjang, khususnya di atas 5 tahun.

4. TLKM

Selain sektor perbankan maupun produk konsumen, sektor lain yang patut Anda pertimbangkan untuk investasi jangka panjang adalah sektor telekomunikasi. 

Sebab, saat ini Pemerintah Indonesia sedang menggenjot pemerataan akses internet hingga daerah-daerah untuk menunjang ekonomi digital, sehingga membutuhkan berbagai infrastruktur layanan internet dan potensi investasi di sektor ini jadi besar.

TLKM adalah salah satu market leader di bidang ini. Sebagai perusahaan telekomunikasi tertua di Indonesia (sudah ada sejak zaman Hindia Belanda), produk yang disediakan oleh perusahaan ini bervariasi mulai dari jaringan internet individu, kantor dan rumah, hingga penyediaan layanan data center. 

Namun terlepas dari apapun jenis produk dan layanan tersebut, produk dan layanan dari Telkom tetap dibutuhkan dalam rangka membangun ekonomi digital.

Per 7 Agustus tahun 2023, saham TLKM dijual dengan harga RP3.680 per lembar. Meskipun secara historis harga ini bukan titik harga tertinggi TLKM, namun nilai ini sudah jauh lebih baik dibandingkan harga saham ini ketika awal pandemi lalu. Harga saham yang naik sayangnya tidak menggambarkan laba.

Tingginya beban operasional dan non operasional yang harus dibayarkan oleh perusahaan ini membuat labanya menurun secara YoY dari Rp35,9 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp27,6 triliun pada tahun 2022.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement