ABM Investama juga memiliki neraca yang solid dengan posisi aset USD2,13 miliar (-2,5 persen) dengan tingkat liabilitas USD1,32 miliar (-7,8 persen) dan ekutias USD820,7 juta (+5,4 persen).
Dari sisi operasional, perseroan mencatat volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) turun 12 persen menjadi 178,6 juta bank cubic meter (Mbcm). Selain itu, volume pengambilan batu bara juga turun 14 persen menjadi 24,8 juta ton.
Selain bisnis jasa penambangan batu bara, segmen perdagangan bahan bakar juga turun 14 persen menjadi 282 juta liter. Kendati demikian, perseroan tetap mempertahankan pengiriman tepat waktu (on-delivery) di level 94 persen.
Di luar capaian jangka pendek, ABM Investama yang sahamnya juga dimiliki investor Lo Kheng Hong ini juga berkomitmen pada inisiatif strategis jangka panjang yang fokus pada stabilisasi operasi pertambangan dan ekspansi bisnis non-batu bara.
(Rahmat Fiansyah)