Meski demikian, kata Edy, besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan di masa mendatang. Namun, memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya.
Sebagai informasi, per Desember 2023 lalu, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp6,4 miliar. Sementara itu dari sisi pendapatan, perseroan mencatatkan pertumbuhan mencapai 129,67% dari target yang dicanangkan sebesar Rp49,66 miliar menjadi Rp64,39 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan RGAS turun dari sebelumnya Rp49 miliar menjadi Rp39 miliar.
Sementara untuk tahun ini, RGAS menargetkan pendapatan perseroan dapat mencapai Rp57 miliar di tahun 2024 ini. Angka itu sesuai dengan yang ditargetkan perseroan dalam prospektus pada saat melakukan IPO.
(YNA)