IDXChannel - Unit usaha pelabuhan Gautam Adani sedang mempertimbangkan untuk membayar kembali pinjaman senilai USD604,6 juta. Taipan India tersebut berusaha memangkas utang setelah kerajaan bisnisnya diserang tuduhan-tuduhan manipulasi keuangan dan penipuan pajak.
Adani Ports & Special Economic Zone Ltd. sedang mempertimbangkan untuk melakukan pembayaran mulai bulan April. Langkah ini akan memperbaiki rasio utang bersih terhadap pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan rasio amortisasi menjadi sekitar 2,5 kali lipat, menurut perusahaan tersebut dalam laporan yang dikeluarkan Adani Ports, seperti dilansir Bloomberg pada Rabu (8/2/2023).
Adani Ports & Special Economic Zone Ltd. merupakatan operator pelabuhan swasta terbesar di India. Perusahaan tersebut juga mengatakan akan mengurangi belanja modalnya tahun depan.
Sebelumnya, Adani dan keluarganya membayar di muka pinjaman senilai USD1,11 untuk menghilangkan ketakutan investor. Kinerja bagus beberapa perusahaan di bawah Adani Group juga berpotensi menenangkan investor yang gelisah.
Kondisi keuangan adani disorot setelah firma investasi Amerika Serikat (AS) Hindenburg Research menuduh Adani melakukan penipuan akuntansi dan manipulasi pasar. Gejolak yang diakibatkan tuduhan tersebut menghapus lebih dari USD100 miliar dari kapitalisasi pasar Adani Group.
Adani Group telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.
“Untuk menegakkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, manajemen entitas grup Adani sedang mempertimbangkan penunjukan firma/lembaga independen untuk memerika masalah kepatuhan terhadap peraturan,” menurut laporan dari Ambuja Cements Ltd. dan Adani Green Energy Ltd.
Perusahaan-perusahaan terdaftar dari konglomerat Adani mulai melaporkan pendapatan kuartal keempat pada minggu ini seiring keinginan investor mencari tanda-tanda kekokohan operasi Adani Group.
Adani Ports melaporkan penurunan laba sekitar 16 persen menjadi sekesar 13,2 miliar rupee untuk kuartal terakhir. Angka ini meleset dari perkiraan analis yang memproyeksikan laba sebesar 15 miliar rupee. Pendapatan naik 18 persen dari periode tahun lalu menjadi 47,9 miliar rupee tetapi juga lebih rendah dari perkiraan.
Laba di Adani Green Energy, salah satu perusahaan paling berpengaruh di Adani Group, meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 1,03 miliar rupee, naik dari 490 juta rupee pada kuartal yang sama tahun lalu. Total pendapatan melonjak 54 persen menjadi 22,6 miliar rupee sementara total biaya naik 45 persen.
Ambuja Cements, perusahaan terbesar di antara dua produsen semen lokal yang diakuisisi Adani Group tahun lalu dari Holcim Ltd., membukukan laba kuartalan yang lebih besar dari perkiraan sebesar 3,69 miliar rupee, naik 46% dari periode tahun lalu. Pendapatan naik 10% dan sesuai dengan perkiraan sebesar 41,3 miliar rupee.