"ADRO juga memiliki akses terhadap USD57,5 juta pada investasi lainnya dan sejumlah USD1,79 miliar dalam bentuk fasilitas pinjaman yang belum ditarik dari berbagai pinjaman outstanding, sehingga total likuiditas mencapai USD4,64 miliar pada akhir semester I," kata Boy.
Secara operasional, ADRO mencatat penerimaan dari pelanggan turun 15 persen akibat penurunan harga batu bara. Namun, arus kas dari operasional naik signifikan dari USD72 juta menjadi USD1 miliar imbas turunnya pembayaran royalti dan Pajak Penghasilan (PPh) Badan.
(Rahmat Fiansyah)