Seluruh saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham merupakan milik para pemegang saham penjual. Oleh karena itu, seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham akan diterima oleh para pemegang saham penjual dan perseroan tidak menerima dana hasil penawaran umum perdana saham.
"Aksi korporasi ini merupakan langkah penting bagi kami untuk mewujudkan visi menjadi pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan bijih nikel di Indonesia. Ini juga sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung rencana jangka panjang indonesia terkait hilirisasi nikel," tutur Stevanno.
Setelah tercatat di bursa, NICE juga akan memulai fase baru dengan masuknya LX International Corp sebagai pemegang saham pengendali NICE yang baru (melalui PT Energy Battery Indonesia). LX International Corp akan memiliki 60% saham NICE dengan harga perolehan sama dengan harga IPO.
Hadirnya PT LX International Corp merupakan strategi untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui pengelolaan sumber daya perusahaan dalam ekosistem dan rantai pasok industri pengolahan nikel dan baterai kendaraan listrik.
(FRI)