“Kedua teknologi ini akan membuat proses produksi pupuk lebih efisien dan ramah lingkungan, yang diharapkan mampu menekan biaya operasional Pabrik PUSRI III B menjadi serendah mungkin,” kata Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson dalam keterangan resminya, Selasa (17/10/2023).
Entus melanjutkan, inovasi lain yang dilakukan pada proyek ini yaitu implementasi Digital Fertilizer untuk pengelolaan proses, aset, hingga perawatan pada proses produksi ammonia dan urea. Nantinya, pabrik Pusri IIIB ditargetkan akan menghasilkan Amonia dengan kapasitas 1350 MTPD dan Urea 2750 MTPD.
“Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk subsidi dalam negeri, sehingga para petani Indonesia dapat merasakan manfaat kemudahan dalam produksi dan mampu mendukung peningkatan ketahanan pangan Indonesia”, ujar Entus.
(FRI)