IDXChannel – Emiten bank big four bakal membagikan dividen jumbo untuk periode tahun buku 2022. Akan tetapi, apakah imbal hasil dari dividen emiten ini lebih cuan dibanding jenis investasi lainnya?
Tercatat, bank kakap Tanah Air seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), hingga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bakal membagikan dividen jumbo.
Adapun, BBRI akan membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp43,49 triliun yang berasal dari 85 persen dari laba bersih BBRI yang mencapai Rp51,41 triliun pada tahun 2022.
Jumlah tersebut termasuk jumlah dividen interim yang telah dibagikan pada pemegang saham pada 27 Januari 2023 lalu sebesar Rp8,60 triliun atau Rp57/saham.
Sehingga, investor akan menerima dividen tunai sebesar Rp34,89 triliun atau senilai Rp231,22/saham yang rencananya akan dibagikan pada 12 April 2023 mendatang.
Dengan demikian, jumlah dividen final yang dibagikan oleh BBRI untuk periode tahun buku 2022 mencapai Rp288,22/saham.
Sedangkan, BMRI dan BBCA juga akan membagikan dividen dengan besaran dividen per saham masing-masing sebesar Rp529,34 dan Rp205.
Selain bank-bank big cap di atas, BBNI juga akan membagikan dividen sebesar Rp7,30 triliun atau setara dengan 40 persen dari total laba bersih pada tahun buku 2022 yang mencapai Rp18,31 triliun.
Artinya, investor akan mendapatkan pembagian dividen per saham yang mencapai Rp392,72.
Di sisi lain, berinvestasi saham dengan mengandalkan cuan dari pembagian dividen tentunya lebih unggul bila dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, seperti deposito.
Menurut data Laporan Harian Bank Umum (LBHU), bunga deposito dari bank big four dalam jangka 12 bulan hanya berada di kisaran 2 persen sampai 3 persen.
Tercatat, bunga deposito yang paling besar diberikan oleh BNI dan BRI yang mencapai 3 persen untuk jangka 12 bulan.
Sementara, bunga deposito dari Bank Mandiri dan Bank BCA untuk jangka 12 bulan masing-masing mencapai 2,50 persen dan 2 persen.
Walaupun menghasilkan keuntungan yang lebih rendah dibanding jenis investasi lainnya, berinvestasi pada deposito memiliki kelebihan seperti risiko kerugian yang lebih kecil dari fluktuasi pasar.