Namun, IHSG justru mengalami volatilitas berat hingga sempat menjauh lagi dari jalur ATH dengan turun ke level 6.504,31. Tapi, penurunan inilah yang akhirnya mendoronng indeks terus bergerak naik pada hari-hari perdagangan berikutnya.
Bahkan, ketika memasuki November, indeks terus mengalami penguatan signifikat dengan minimnya sentimen negatif yang mampu menekan IHSG. Padahal, ketika itu Amerika Serikat tengah dilanda inflasi besar serta ditambah rencana The Fed yang ingin melakukan Tapering Off untuk memperkuat perekonomiannya.
Akan tetapi, pertumbuhan laporan keuangan yang dialami oleh sejumlah perusahaan AS bahkan melebihi prediksi sebelumnya berhasil menumbuhkan kepercayaan investor. Ini juga menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG sepanjang November 2021 kemarin.
Reaksi positif yang ditunjukkan oleh investor pun akhirnya mendorong IHSG untuk terus naik, hingga akhirnya mampu menyentuh ATH, bahkan melewati level psikologis 6.700.
Lalu bagaimana dengan akhir 2021 ini?
Dengan adanya potensi window dressing, para analis pun percaya IHSG bisa bergerak kembali menuju level psikologis tersebut, atau bahkan ditutup di atas 6.700 pada penutupan perdagangan pada 31 Desember mendatang.