IDXChannel - Aktivitas bisnis dan perekonomian di Jerman disebut semakin memburuk signifikan, seiring krisis energi akut yang tengah terjadi di negara tersebut.
Kondisi perang Rusia-Ukraina benar-benar membuat Jerman kekurangan pasokan energi secara massif, yang membuat dunia usaha menjadi turut terimbas.
Hal ini terkonfirmasi dari hasil riset yang dirilis oleh Institute for Economic Research (IFO), di mana indeks aktivitas bisnis menurun dari semula di level 92,2 persen menjadi hanya 88, 6 persen.
“Resesi sudah di depan mata. Itu tidak bisa lagi dikesampingkan," ujar Kepala Survei IFO, Klaus Wohlrabe, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (05/09/22).
Saat ini Jerman disebut memang dalam tekanan besar dari penurunan pasokan gas yang semula didapat dari Rusia, dalam porsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara itu, Rusia menutup pipa Nord Stream 1 yang memasok gas ke Jerman melalui dasar Laut Baltik selama 10 hari dan kemungkinan akan diperpanjang.
Namun, regulator gas di Jerman mengatakan bahwa gas melalui pipa terus dipompa hanya sebesar 40 persen saja. Langkah- langkah tertentu harus segera dilakukan agar mencapai jumlah target sebesar 90 persen untuk menghadapi musim dingin ekstrim.
Pemerintah Jerman juga telah mengatakan bahwa akan memprioritaskan penduduk ketika ada penjatahan energi. Sementara, Flash Purchasing Managers' Index (PM) S&P Global untuk layanan Jerman dan turun menjadi 49,2 poin, hal tersebut meleset dari perkiraan awal yaitu di atas angka 50 poin. (TSA)
Penulis: Bayu Rama