Perseroan kembali melanjutkan kenaikan harga tiket masuk Ancol menjadi Rp35 ribu per orang pada tahun ini. Namun, kenaikan ini tak mampu mengangkat pendapatan. Dengan demikian, penurunan ini lebih disebabkan berkurangnya jumlah pengunjung Ancol yang diduga akibat curah hujan tinggi di awal tahun.
Di kuartal I-2025, perseroan juga berupaya melakukan peningkatan pada kualitas rekretasi, termasuk wahana. Langkah yang dilakukan tersebut meliputi inovasi robot Dunia Fantasi (Dufan), inovasi area Taman Pantai, renovasi wahana dan kawasan Dufan, Ocean Dream Samudera, dan Area Taman Impian. Total dana peningkatan ini mencapai Rp22 miliar.
Sementara itu, pendapatan PJAA dari segmen hotel dan restoran juga turun sekitar 11 persen seiring turunnya angka kunjungan. Pendapatan dari segmen ini turun dari Rp15,9 miliar menjadi Rp14,3 miliar.
Pendapatan usaha perseroan lainnya seperti dari penyewaan kios, lahan, hingga sponsor turun tipis 0,97 persen menjadi Rp59,9 miliar. Begitu juga dengan segmen pendapatan real estat yang hilang Rp5,8 miliar. Pendapatan ini tak begitu berpengaruh karena di samping tak signifikan, beban dari segmen ini sebesar Rp3,8 miliar juga ikut hilang.
Dengan demikian, penurunan pendapatan Ancol disimpulkan berasal dari pendapatan segmen tiket yang anjlok hingga dua digit.