Syahmenan juga mengatakan, tidak terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan interim selama periode 2022. Dia melanjutkan, perseroan mengakui penjualan ketika invoice telah disampaikan kepada pelanggan.
Selain itu, kata Syahmenan, tidak ada dampak atas Laporan Keuangan Interim yang sebelumnya disampaikan oleh perseroan dan tidak ada dampak perubahan angka penjualan IPPE per 30 September 2022.
“Status operasional terkini Perseroan dalam keadaan lancar,” pungkasnya.
Informasi saja, selama 2022, IPPE membukukan penjualan Rp35,02 miliar, naik 16,7 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp30,1 miliar.
Ini seiring peningkatan signifikan volume penjualan produk Crude Coconut Oil (CCO) serta Copra Meal (CM) masing-masing sebesar 14,4% dan 91,4% atau senilai dengan Rp 3,8 miliar dan Rp 2,2 miliar dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.