“Seiring dengan larangan ekspor bijih bauksit pada 2023, perusahaan berfokus dalam pengembangan penjualan bijih bauksit di pasar domestik,” ujar Syarif.
Lebih lanjut, sejalan dengan strategi ANTM dalam mengoptimalkan operasi pabrik CGA Tayan serta meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina, pada tahun ini, perseroan melalui entitas anaknya yaitu PT Indonesia Chemical Alumina menargetkan tingkat produksi alumina sebesar 160 ribu ton.
Angka itu relatif stabil dengan capaian produksi alumina pada 2023 sebesar 160.940 ton alumina. Sedangkan, untuk penjualan alumina ditargetkan mencapai 170 ribu ton alumina, naik 16% dari penjualan alumina di 2023 sebesar 146.238 ton.
(FAY)