Selain itu, perseroan juga akan melakukan optimalisasi dalam aspek operasi, serta pengelolaan biaya tunai yang tepat dan efisien untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Di samping itu, perseroan melalui entitas usahanya yakni PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA) juga menargetkan pertumbuhan volume produksi alumina sebesar 131 ribu wmt. Hal ini sejalan dengan strategi ANTM dalam mengoptimalkan operasi pabrik CGA Tayan, serta meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina.
Adapun, penjualan alumina perseroan ditargetkan sebesar 126 ribu wmt. Pada tahun 2022 lalu, produksi alumina ANTM mencapai 120% dan penjualan alumina mencapai 114% dari target tahun lalu.
Syarif menjelaskan, penguatan kinerja segmen bauksit dan alumina tahun lalu tercermin juga pada kemampuan keuangan PT ICA yang melaksanakan pelunasan keseluruhan pokok pinjaman bank sebesar 3,52 miliar yen atau setara USD25,95 juta.
“Melalui upaya operation best practice pada lini tambang bauksit dan operasi pabrik alumina, yang didukung upaya pengembangan produk dan basis pelanggan di dalam dan luar negeri, kedua segmen tersebut akan semakin memberikan nilai positif bagi perseroan,” ungkap dia.